Jumat, 17 Februari 2017

Sedekah Karena Mengharapkan UNTUNG...Bolehkah...???


Rasanya amat manusiawi ketika ada seseorang yang menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah dengan harapan ingin memperoleh untung berlipat ganda. Bukankah Allah sendiri telah mengabarkan pelipatgandaan sedekah bisa mencapai hingga 700 kali lipatnya dalam sebuah ayat di Al Qur'an:

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. Adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji, Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261)

Akan tetapi, tanpa disadari ada bahayanya ketika kita bersedekah dengan memancang niat seperti ini. Apa sajakah bahaya berniat sedekah agar mendapat untung berlipat-lipat? Di antaranya sebagai berikut:

1. Ketika keuntungan yang diharapkan tidak diperoleh, sangat mungkin berhenti bersedekah
Orang yang niatnya bersedekah hanya untuk mendapat rezeki lebih banyak, kemungkinan besar malah berhenti sedekah ketika ia merasa tak mendapat apa yang diharapkannya. Padahal, kita perlu memahami bahwa sedekah tidak hanya masalah pelipatgandaan rezeki, tetapi juga ada hal lain yang menjadi perwujudan keuntungan bersedekah. Misalnya, perlindungan dari 70 macam bencana.

Jadi, ketika kita merasa tidak ada rezeki berlipatganda yang kita peroleh, berprasangka baiklah pada Allah, bahwa hal tersebut menandakan uang yang kita sedekahkan telah menjadi jaminan keselamatan kita terhadap puluhan bentuk bencana dan musibah yang mungkin seharusnya kita alami atau akan kita alami.

2. Gemar bersedekah sebaiknya dijadikan karakter,
Ketika kita melatih dan memaksa diri kita untuk mengeluarkan sedekah baik di saat lapang maupun sulit, semestinya kita peruntukkan bagi pembentukan karakter dermawan dalam diri. Bukannya malah sebaliknya, membentuk karakter selalu ingin mendapat harta lebih dan lebih banyak. Meskipun output yang keluar sama yakni menginfakkan sedekah, namun input yang kita dapatkan sebagai ganjaran tentu saja berbeda.

Bukankah segala amalan akan dibalas bergantung niatnya?
“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” (QS. Asy Syuraa: 20)

3. Mengharapkan keuntungan duniawi, khawatirnya di akhirat tidak lagi tersedia ganjaran kebaikan untuk amalan yang kita lakukan Tidak sedikit orang yang termotivasi bersedekah untuk merasakan keuntungan berlipat ganda sebagaimana yang Allah janjikan. Dan in syaa Allah orang-orang ini takkan kecewa mendapati bukti janji dari Allah.

Sayangnya, kita tak tahu pasti apakah Allah akan memberi ganjaran akhirat juga jika kita hanya berniat sedekah untuk hal yang sifatnya duniawi. Jangan-jangan Allah membayar lunas di dunia dan tak menyisakan sedikit pun bagi kita di akhirat kelak, na'udzubillah min dzalik.

“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud : 15-16)

4. Sedekah di waktu lapang dan sulit bisa menjadi bukti kesungguhan kita untuk mendapatkan tempat yang baik di sisi Allah, sehingga perlu menghapus niat untuk mendapat pelipatgandaan rezeki, karena hal itu hanyalah bonus sampingan saja.

“Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu’min, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” (QS. Al Israa’: 19)

Semoga kita tak lagi menipu diri kita sendiri dengan niat bersedekah hanya untuk mendapat rezeki yang lebih banyak. Allah Maha Halus, mengetahui apa yang tersembunyi di hati-hati kita, maka latihlah hati kita hanya untuk berharap hal-hal yang sifatnya hakiki, dan perlahan-lahan meninggalkan motivasi bersedekah yang sifatnya hanya berhubungan dengan keduniaan semata, meskipun hal tersebut juga diperbolehkan. Wallahua’lam.

Sumber:
1. Facebook.com
2. http://www.kakbayu.web.id/2015/06/bolehkah-sedekah-karena-allah-lalu-meminta-balasan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar